A little
About Life
My first time, really really first time in the world when I born
in my world.
Terlahir dari keluarga sederhana
yang wow. Pertama-tama gak tau pasti keadaannya karena masih kecil belum tau
apa-apa kan. Denger dari cerita orang tua dulu masih nomaden alias
berpindah-pindah tempat tinggal. Nanti ngontrak atau ngekos begitu. Baru suatu
waktu pindah ke rumah sendiri awalnya di tangerang dan sekarang di Jakarta
Timur. Itu pastinya berkat kerja keras orang tua. Dari gak punya kendaraan juga
sampe punya ganti-ganti sekarang. Bersyukur atas kerja keras orang tua yang
tiada habisnya dan berawal dari papa. Papa yang pagi kerja pulangnya lanjut
kuliah walaupun bau keringet katanya. Mama juga bekerja. Anak rantauan dari
Bangka ke Jogjakarta lanjut ke Jakarta. Bersyukur juga punya orang tua yang
pintar, mau selalu belajar atau mungkin sudah cerdas. Yang jelas mereka selalu
bekerja keras.
Semua butuh usaha dan jangan lupa
berdoa. Hidup gak semudah membalikkan telapak tangan. Pasti ada saatnya di atas
dan di bawah seperti roda yang berputar. Kadang terjatuh dan harus bangkit.
Kadang ketinggalan dan mengejar. Kadang sudah di depan dengan gagah tapi tetap
tidak boleh sombong. Kadang banyak ujian. Mengenai ujian ya mungkin memang
harus ada ujian seperti sekolah mengharuskan ujian agar bisa naik kelas. Begitu
juga bekerja bila ingin naik pangkat harus di uji. Sama dengan hidup mungkin
bila ingin lulus atau lolos dan mungkin naik derajatnya bisa menjadi orang yang
bertambah pengalaman, pelajaran dan tegar harus melalui ujian kehidupan dahulu.
Belum lagi dengan semua perbuatan
kita yang tidak baik. Ada yang bilang masa muda untuk senang-senang bisa
melakukan apa saja karena masa tua nanti sudah tidak bisa melakukan apa-apa.
Itu salah. Justru masa muda kita awal dari segalanya. Karena hal yang buruk
yang kita lakukan di masa muda akan berdampak pada masa yang akan mendatang
begitu pula bila kita melakukan hal baik. Jadi jangan pernah berpikir untuk
melakukan hal buruk atau kejahatan sekalipun. Suatu saat juga kita akan
menemukan apa arti hidup dan jati diri kita sendiri seiring berjalannya waktu.
Pasti ada banyak jalan menuju rumah kita kan. Tapi pasti kita memilih jalan
mana yang lebih lancar dan mudah untuk dijangkau.
Tinggal di Negara Indonesia, negara
tropis yang di lewati garis khatulistiwa sungguh panas dan hanya ada 2 musim.
Ya alhamdulillah walau hanya ada 2 musim dan tidak 4 seperti di luar negri.
Tapi masih untung ada musim kemarau dan musim hujan. Kalau hanya musim kemarau
atau musim hujan saja pasti kita kesusahan. Tuhan selalu punya rencana dan DIA
paling mengetahui karena hidup harus seimbang. Tapi terkadang kita
menyia-nyiakan apa yang sudah diberi dan tidak sadar. Indonesia jadi banjir
karena sampah, lalu terjadi global warming, polusi dsb. Alam jadi hancur dan
tidak terurus. Hal ini juga menyebabkan berbagai penyakit muncul.
Selain mengenai alam, mengenai
manusianya juga. Selain dari SDM yang kemudian menjadi tenaga kerja masih ada yang
kurang karena mungkin banyak yang belum memenuhi persyaratan, ada pula yang
mengenai perilakunya. Bukankah kita semua menginginkan hidup yang aman, nyaman
dan sejahtera. Tapi masih ada kriminalitas dll. Dari pejabat atau orang besar
juga masih korupsi dsb. Mungkin karena masalah tingkat ekonomi yang masih turun
naik tidak stabil dan lingkungan. Kurangnya kerjasama juga antara pemerintah,
kepala negaranya dan warganya. Diperlukan kesadaran dan hati nurani agar bisa
seperti apa yang diharapkan dan diinginkan. Indonesia memang masih negara
berkembang tapi setidaknya masih ada yang dibanggakan dengan budaya-budayanya
dan warganya yang masih peduli dan ramah-tamah. Mungkin suatu saat Indonesia
juga bisa menjadi negara maju yang lebih tertata dan lebih adil juga sigap
dalam menangani masalah.
Seharusnya semua masalah bisa ditangani.
Seharusnya kita bisa maju bersama-sama. Tetapi memang pasti selalu ada
persaingan. Dan seharusnya kita berlomba-lomba dalam kebaikan. Yang terpenting
selalu ingat akan Sang Pencipta dan Dia juga yang akan mengambil nyawa kita.
Keep spirit and be the one. Sukses menjalani hidup di dunia dan sukses membawa
bekal untuk di akhirat yang selama-lamanya. Amin.
Thanks to
all.
My paper.
My story.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar