1. Definisi Kepuasan Konsumen
Menurut para ahli kepuasan konsumen
antara lain Fandy
mendefinisikan
"kepuasan konsumen sebagai evaluasi secara sadar atau penilaian menyangkut
kinerja produk relatif bagus atau tidak, dan apakah produk bersangkutan memiliki
kecocokan dengan tujuan atau pemakaiannya". (Tjiptono, 2004:133). Menurut (Kotler,2000) bahwa
kepuasan konsumen adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami
kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya. Menurut (C. Mowen, 2000:512),
Kepuasan Konsumen adalah “ Consumer Satisfaction is defined as the overall
attitude regarding a good or service after its acquisition and use ".
Kepuasan konsumen menurut Barkelay dan Saylor (1994), "fokus dari
proses manajemen berorientasi pada konsumen, bahkan dinyatakan pula bahwa
kepuasan pelanggan adalah kualitas". Begitu juga definisi singkat tentang kualitas yang
dinyatakan oleh (Juran, 1993:90) bahwa, "kualitas adalah
kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen
berkaitan erat dengan mutu, mutu mempunyai dampak langsung pada prestasi produk
dan dengan demikian kepuasan konsumen". Kepuasan konsumen tergantung pada
anggapan kinerja produk dalam menyerahkan nilai relatif terhadap harapan konsumen, bila produk
jauh lebih rendah ketimbang harapan konsumen, konsumen tidak puas. Bila prestasi sesuai
dengan harapan. Pembeli jasa merasa puas. Bila prestasi melebihi harapan,
pembeli jasa merasa amat gembira. Konsumen yang merasa puas akan membeli ulang
dan mereka memberi tahu orang lain mengenai pengalaman baik dengan produk itu.
Kuncinya adalah memenuhi harapan konsumen dengan prestasi perusahan. Perusahaan
yang cerdik mempunyai tujuan membuat gembira konsumen dengan hanya menjanjikan apa yang
dapat mereka serahkan, kemudian menyerahkan lebih banyak dari yang mereka
janjikan. Selain itu harus memperhatikan, Nilai merupakan preferensi yang bersifat relative (komparatif, personal dan situasional) yang memberi ciri
pada pengalaman seseorang dalam berinteraksi dengan beberapa objek. Harapan merupakan keyakinan pelanggan
sebelum mencoba atau membeli suatu produk, yang dijadikan standar atau acuan
dalam menilai kinerja produk tersebut. Dalam konteks pemasaran, orang cenderung
merasakan produk dan sifat-sifat produk menurut harapan-harapan mereka sendiri.
Kepercayaan merupakan perasaan
alami atau keyakinan, suatu kepercayaan dimana seseorang bersedia bertindak
atau suatu pilihan.
Definisi dari kepuasan konsumen di sini
adalah keseluruhan sikap yang timbul setelah membeli atau menggunakan sebuah
produk atau jasa.
2. Kepuasan
Konsumen
Kepuasan konsumen adalah suatu keadaan dimana keinginan,
harapan, dan kebutuhan konsumen dipenuhi suatu pelayanan dinilai memuaskan bila
pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen. Pengukuran
kepuasan konsumen merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang
lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila konsumen merasa tidak puas
terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat
dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Hal ini terutama sangat penting
bagi pelayanan publik.
Tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan merupakan
faktor yang penting dalam mengembangkan suatu system penyediaan pelayanan yang
tanggap terhadap kebutuhan konsumen, meminimalkan biaya dan waktu serta
memaksimalkan dampak pelayanan.
Perilaku
konsumen ditimbulkan oleh faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap
perilaku pembelian konsumen, perusahaan harus berusaha untuk dapat memahami
perilaku pembelian konsumen tersebut. Konsumen sangat heterogen dilihat dari
usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, pekerjaan dan selera. Persaingan
yang dihadapi oleh sebagian besar perusahaan tampaknya semakin mempengaruhi
kebutuhan konsumen dipasar.
Tujuan
seorang konsumen yang rasional ialah mendapatkan kepuasan yang maksimum dari
suatu barang yang dikonsumsinya. Seorang konsumen yang mencapai kepuasan yang
maksimum dari mengkonsumsi suatu barang, dikatakan konsumen tersebut berada
dalam kondisi keseimbangan (equilibrium).
Tingkat
kepuasan maksimum konsumen dapat dicapai pada waktu konsumen dapat memenuhi
kebutuhan yang diinginkan. Bagaimana konsumen dapat memenuhi kebutuhan
konsumen? Ada beberapa faktor yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen
antara lain: pendapatan konsumen, harga barang dan selera konsumen.
Sebagai
ilustrasi ada dua orang pembeli masuk supermarket. Orang pertama keluar supermarket
tidak membeli apapun, sedangkan orang kedua keluar supermarket membeli
kebutuhannya. Pertanyaannya, pembeli yang mana yang dapat mencapai tingkat
kepuasan maksimum konsumen? Jawabannya, tentunya pembeli yang dapat
memenuhi kebutuhannya. Pertanyaan berikutnya, mengapa kedua pembeli ada
yang bisa membeli dan ada yang tidak bisa membeli? Jawabannya adalah karena ada
kemungkinan sesuai atau tidak sesuainya pendapatan yang dimiliki, harga barang
dan selera pembeli (dimana salah satu saja tidak memenuhi maka tidak akan
terjadi transaksi jual beli itu).
3.
Syarat Mencapai Kepuasan yang
Maksimum
“Seorang
konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum, apabila marginal utility dari
setiap rupiah yang dibelanjakan untuk berbagai jenis barang adalah sama”.
Secara
matematis syarat tersebut dapat ditulis sebagai berikut :
MUX
/PX = MUY /PY = . . . , dengan kendala, PX.QX +
PY.QY + . . = M
Dimana
:
M
= pendapatan uang individu utility perperiode waktu.
MUX
= marginal utility barang X.
MUY
= marginal utility Y.
PX =
harga per unit barang X.
PY =
harga per unit barang Y.
Misalnya
pendapatan seorang konsumen perperiode waktu = $12, dan seluruhnya ingin
dibelanjakan untuk membeli barang X dan Y. Harga barang X : PX = $2 dan harga
barang Y : PY = $1.
4.
Ciri-ciri konsumen yang puas
Kotler,
(2000) menyatakan ciri-ciri konsumen yang merasa puas sebagai berikut:
- Loyal terhadap produk
Konsumen
yang puas cenderung loyal dimana mereka akan membeli ulang
dari
produsen yang sama
-
Adanya komunikasi dari mulut ke mulut yang bersifat positif
Komunikasi
dari mulut ke mulut (word of mouth communication) yang
bersifat
positif yaitu rekomendasi kepada calon konsumen lain dan
mengatakan
hal-hal yang baik mengenai produk dan perusahaan
- Perusahaan menjadi pertimbangan utama
ketika membeli merek lain
Ketika
konsumen ingin membeli produk yang lain, maka perusahaan yang
telah
memberikan kepuasan kepadanya akan menjadi pertimbangan yang
utama.
5.
Elemen
Kepuasan Konsumen
Wilkie
(1994) menyatakan bahwa terdapat 5 elemen dalam kepuasan konsumen
yaitu :
1) Expectations
Harapan konsumen terhadap suatu
barang atau jasa telah dibentuk sebelum konsumen membeli barang atau jasa
tersebut. Pada saat proses pembelian dilakukanan, konsumen berharap bahwa
barang atau jasa yang mereka terima sesuai dengan harapan, keinginan dan
keyakinan mereka. Barang atau jasa yang sesuai dengan harapan konsumen akan
menyebabkan konsumen merasa puas.
2) Performance
Pengalaman konsumen terhadap kinerja
aktual barang atau jasa ketika digunakan tanpa diperngaruhi oleh harapan
mereka. Ketika kinerja actual barang atau jasa berhasil maka konsumen akan
merasa puas.
3) Comparison
Hal ini dilakukan dengan
membandingkan harapan kinerja barang atau jasa sebelum membeli dengan persepsi
kinerja aktual barang atau jasa tersebut. Konsumen akan merasa puas ketika
harapan sebelum pembelian sesuai atau melebihi perepsi mereka terhadap kinerja
aktual produk.
4) Confirmation/disconfirmation
Harapan konsumen dipengaruhi oleh
pengalaman mereka terehadap penggunaan merek dari barang atau jasa yang berbeda
dari orang lain. Confirmation terjadi bila harapan sesuai dengan kinerja
aktual produk. sebaliknya disconfirmation terjadi ketika harapan lebih
tinggi atau lebih rendah dari kinerja aktual produk. konsumen akan merasa puas
ketika tejadi confirmation / discofirmation.
6.
Macam-macam
atau Jenis kepuasan konsumen
a. Kepuasan Fungsional, merupakan
kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Misal : karena
makan membuat perut kita menjadi kenyang.
b. Kepuasan Psikologikal,
merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud.
Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan
yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah .
yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah .
7.
Strategi
Demi Kepuasan Konsumen
Berbicara
mengenai strategi artinya juga berada dalam kondisi persaingan dengan
kompetitor. Masing-masing berusaha menarik lebih banyak pelanggan demi
kelangsungan usahanya. Dalam era persaingan bebas tidak ada satupun yang aman
tanpa persaingan. Mengambil kutipan/artikel dari suatu website tentang kepuasan
konsumen dan juga hal ini berkaitan dengan konsepnya Fandy Tjiptono (2004)
dalam pemasaran Jasa menyatakan bahwa:
- Ada dua strategi yang menjadi dasar dalam menghadapi perilaku konsumen/pelanggan yaitu:
- Strategi menyerang
Bersikap agresif dalam menjerat
pelanggan, agresif dalam arti memiliki persiapan menyerang yang matang dan
cukup kuat untuk menyerang. Caranya menerapkan strategi ini: (i)Melakukan
promosi atau advertisement yang menerangkan bahwa perusahaan anda memiliki
fasilitas pelayanan lebih baik dibandingkan sebelumnya. Banyak jalan untuk
mempromosikan usaha, misalnya dengan iklan dimedia massa maupun spanduk,
leaflet atau billboard yang dipasang dilokasi strategis. (ii) Memberikan hadiah
(dapat berupa service gratis atau souvenir kecil) kepada pelanggan lama yang
dapat membawa beberapa pelanggan baru (jumlah pelanggan baru ditetapkan
berdasarkan atas biaya untuk hadiah yang diberikan).
- Strategi defensif atau bertahan
Strategi mempertahankan yang sudah
ada, dilakukan untuk meningkatkan fasilitas pelayanan yang dimiliki. Seperti:
(i) Menyediakan beberapa fasilitas yang dapat memberikan kenyamanan pelanggan.
(ii) Memberikan souvenir kecil pada pelanggan setelah beberapa kali menggunakan
layanan anda. (iii) Mengirimkan kartu ucapan selamat pada hari-hari besar
keagamanan bagi pelanggan setia, yang telah menjadi pelanggan cukup lama
- Membina hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Hal ini dilakukan untuk menjadikan transaksi antara anda dan pelanggan berkelanjutan. Misalnya dengan memberikan potongan harga pada hari-hari tertentu.
- Memberikan jaminan atas layanan atau produk yang anda jual.
- Menciptakan hubungan personal karyawan/pemilik perusahaan dengan pelanggan (customer relationship). Keuntungan yang didapat dari hubungan personal ini, diantaranya adalah bila pelanggan mempunyai keluhan atas produk atau servis, mereka akan melaporkannya kepada karyawan/pemilik. Mereka juga bisa memberikan informasi apa yang mereka ketahui tentang pesaing. Tekankan kepada setiap karyawan untuk mengingat nama pelanggan yang datang dan mengetahui riyawatnya. Data riwayat setiap pelanggan itu penting sekali, dan anda bisa menggunakan pemprograman komputer.
- Mampu mengantisipasi perubahan atau penambahan harapan pelanggan dengan meningkatkan kemampuan internal karyawan untuk pelayanan, dan sebagainya. Penilaian konsumen mengenai kapasitas produk secara keseluruhan untuk memuaskan kebutuhannya.
8.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kepuasan konsumen
Lupiyoadi
(2001) menyebutkan lima faktor utama yang perlu diperhatikan
dalam kaitannya dengan kepuasan konsumen,
antara lain:
a. Kualitas Produk
Konsumen
akan puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa
produk
yang mereka gunakan berkualitas. Produk dikatakan berkualitas
bagi
seseorang, jika produk itu dapat memenuhi kebutuhanya
(Montgomery
dalam Lupiyoadi, 2001). Kualitas produk ada dua yaitu
eksternal
dan internal. Salah satu kualitas produk dari faktor eksternal
adalah
citra merek.
b. Kualitas Pelayanan
Konsumen
akan merasa puas bila mendapatkan pelayanan yang baik atau
yang
sesuai dengan harapan.
c. Emosional
Konsumen
merasa puas ketika orang memuji dia karena menggunakan
merek
yang mahal.
d. Harga
Produk
yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga
yang
relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi.
e. Biaya
Konsumen
yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu
membuang waktu untuk mendapatkan
suatu produk atau jasa cenderung
puas
terhadap produk atau jasa tersebut.
2.3. 9.
Pengukuran Kepuasan Konsumen
Menurut
Philip Kotler (1997:38) ada empat metode yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mengetahui tingkat kepuasan konsumen yaitu :
Dalam bukunya Principle of Marketing
7e (Philip Kotler.2000) berpendapat bahwa pada perusahaan yang berpusat pada
pelanggan, kepuasan konsumen/pelanggan merupakan sasaran dan factor utama dalam
sukses perusahaan. Perusahaan ini dan perusahaan yang lain menyadari bahwa
pelanggan yang merasa amat puas menghasilkan beberapa manfaat bagi perusahaan.
Mereka membeli produk tambahan ketika perusahaan memperkenalkan produk yang
berkaitan atau versi perbaikan. Dan pembicaraan mereka kepada rekanrekannya
menguntungkan perusahaan dan produknya. Walaupun berusaha menyerahkan kepuasan
pelanggan yang relatif tinggi ketimbang pesaing, perusahaan juga yang tidak
selamanya berusaha memaksimalkan kepuasan pelanggan. Sebuah perusahaan mungkin
selalu meningkatkan kepuasan pelanggan dengan menurunkan harga atau
meningkatkan pelayanan, tetapi keadaan itu mungkin menyebabkan turunnya laba.
Selain pelanggan, perusahaan mempunyai banyak kepentingan, termasuk karyawan,
agen pemasok dan pemegang saham. Menambah pengeluaran untuk meningkatkan
kepuasan konsumen/pelanggan mungkin menggunakan dana yang dapat dipakai untuk
memuaskan "Mitra" yang lain ini. Jadi tujuan dari pemasaran adalah
menghasilkan nilai bagi pelanggan tetapi tetap membuahkan laba. Akhirnya
perusahaan harus menyerahkan kepuasan yang dapat diterima kepada pihak
berkepentingan lainnya. Ini membutuhkan keseimbangan yang amat halus pemasar
harus terus menghasilkan nilai dan kepuasan bagi pelanggan lebih tinggi tetapi
tetap tidak memberikan segala-segalanya.
- .
Sistem keluhan dan saran
Untuk mengidentifikasikan masalah maka perusahaan harus mengumpulkan informasi langsung dari konsumen dengan cara menyediakan kotak saran. Informasi yang terkumpul untuk memberikan masukan bagi perusahaan. - Survei
kepuasan konsumen
Survei kepuasan konsumen dapat dilakukan dengan cara survei melalui pos surat, telephone, maupun wawancara pribadi. Dengan metode ini perusahaan dapat menciptakan komunikasi 2 arah dan menunjukkan perhatiannya kepada konsumen. - Ghost
Shopping
Metode ini digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan pesaing dan membandingkannya dengan perusahaan yang bersangkutan. - .
Analisis kehilangan konsumen
Tingkat kehilangan konsumen menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuaskan konsumennya. Perusahaan seharusnya menganalisa dan memahami mengapa konsumen tersebut berhenti mengkonsumsi produk kita. Menurut Fandy Tjiptono (1997:35), metode yang digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen dapat dengan cara :
-
Pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan pertanyaan.
-
Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan suatu
atribut tertentu dan seberapa besar yang dirasakan.
-
Responden diminta untuk menuliskan masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan
penawaran dari perusahan dan juga diminta untuk menuliskan masalah-masalah yang
mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahan dan juga diminta untuk
menuliskan perbaikan yang mereka sarankan.
-
Responden dapat diminta untuk meranking berbagai elemen dari penawaran
berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan seberapa baik kinerja perusahan
dalam masing-masing elemen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar