Rabu, 08 Mei 2013

Kupon Penipuan Berhadiah Mobil Kembali Terjadi



Matatelinga - Medan, Modus penipuan dengan kupon berhadiah satu unit mobil Daihatsu  Xenia kembali terjadi di  Kota Medan. Kali ini, korbannya  Novi Anto warga jalan Medan Area gg Mulai , Kecamatan Medan Area. Namun , dalam percobaan penipuan itu Anto  tidak mengalami kerugian materil. Karena korban urung mentransfer uang sebesar Rp 4.7 juta ke rekening yang mengatasnamakan  Indra Pratama di nomer 042501008191532  cabang BRI Jakarta .

Kepada Mata  Telinga.com ,Selasa (29/01/2013) Anto menceritakan, awal mulanya dirinya mendapat undian berhadiah itu dalam kotak teh gelas beberapa hari yang lalu . Di lembaran undian tersebut, tercatat izin undian dikeluarkan oleh PT CS2 Pola Sehat yang beralamat jalan Palmerah Barat no 9 Gelora Jakarta  dengan izin dikeluarkan oleh Dirlantas Polda Metro Jaya AKP Suliyanto ,Notaris Gatot Wijanarko SH serta nomor telpon layanan konsumen.


Didalam kupon tersebut juga bertuliskan  berdasarkan suat izin penetapan Depsos RI,PT CS2 POLA SEHAT menyatakan  kepada siapa yang beruntung mendapatkan kupon berhadiah langsung tanpa diundi dlaam kemasan teh gelas dianggap sah secara hukum dan tidak dapat diganggu gugat.  Syarat dan ketentuan yang berlaku,bagi anda yang beruntung segera menghubungi nomer yang yang tertera di telepon ke PT CS2 POLA SEHAT, pada hari senin-sabtu jam 07.30-15.30 WIb (kecuali hari libur). Pemenang hadiah wajib menyelesaiakan biaya adminitrasi untuk pelaporan validasi daerah melalui pihak bank . Hadiah tidak dapat diuangkan atau ditukar dengan bentuk apapun. Setelah menyelesaikan adminitrasi dan pengesahan suat surat selesai ,kendaraan langsung inatar kealkamat pemenenang.


Saat dihubungi nomor telepon 0852 1755 5528 yang tertera di undian tersebut langsung diterima orang yang mengaku bernama Drs Erwin Wijaksana bagian promosi dan pemasaran. Anto diminta untuk menunjukan alamatnya agar hadiahnya langsung dapat diantar kerumah . Selang 15 menit pembicaraan melalui telp ,Anto kemudian di suruh mentransefer uang sebesar Rp 4.7 juta dengan dalih untuk mengurus BPKB kendaraan tersebut.


"Kita disuruh transfer uang sebesar Rp 4.7 juta, katanya untuk mengurus BPKB kendaraan. Saya bilang kenapa tidak kirim dulu mobilnya. Berapapun akan saya bayar, bahkan Rp 10 juta juga saya bayar. Tetapi orang itu malah bilang tidak bisa pak karena kita mau ngurus BPKBnya dulu baru kendaraannya kita antar kerumah bapak . Untuk urusan pajak dan biaya

pengantaran kami yang tanggung dan bapak cukup transfer uang Rp 4,7 juta saja," kata Anto menirukan perkataan Erwin.

Tidak puas dengan jawaban dari orang yang mengaku Erwin tersebut dan mulai curiga, Anto kembali mempertanyakan apakah agen teh gelas tidak ada perwakilannya di Medan ." Erwin bilang tidak ada kantor perwakilan teh gelas di Medan makanya saya disuruh mentranfer uang itu," katanya.


Sementara itu ,Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto saat dihubungi Jurnal Asia melalui selulernya 08164266366 untuk menanyakan kerjasama tersebut tidak menjawab . Begitu juga saat di SMS rikwanto tidak membalas.


Pengamat ekonomi Unimed M Ishak mengatakan, kasus penipuan ini sudah sejak lama terjadi . Dalam kasus ini juga sulit untuk memeriksa satu persatu kemasan dari produk tersebut. "Memang sulit untuk mengatasi penipuan ini. Pemerintah juga sudah lelah untuk mengatasi permasalahan ini . Jadi saat ini masyarakat sudah seharusnya semakin bijak untuk mengantisipasi penipuan ini agar tidak menjadi korban," katanya.


Untuk itu ,dirinya berharap pihak perusahaan yang merasa dirugikan atas adanya penipuan itu harus meninggkatkan pengawasan dan kepada pihak kepolisian untuk dapat segera menuntaskan kasus penipuan ini.
(Ben/Adm)


note :
tidak hanya di Medan tapi hampir di seluruh wilayah mungkin, karena saya juga mengalaminya, untung saya search dulu di mbah google.
agar tidak cepat tertipu, selidiki dulu dengan benar dan teliti.
 

Sumber :

Penyiksaan Buruh di Tangerang Mirip Kerja Romusha


 

Watermark image
Wartakotalive.com/Valentino Verry Polisi membongkar penyekapan dan penganiayaan 34 buruh di Kabupaten Tangerang.
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ferdinand Waskita
Senayan, Wartakotalive.com
Anggota Komisi III DPR Ahmad Basarah menilai praktik perbudakan di Pabrik Kuali, Sepatan Timur Kabupaten Tangerang, biadab.

"Iya tuh, biadab seperti kerja paksa  romusha jaman penjajahan Jepang saja," kata Wasekjen PDIP itu di Jakarta, Senin (6/5/2013).

Basarah mengatakan, kejadian tersebut sama saja dengan menginjak-injak harkat dan martabat bangsa Indonesia secara keseluruhan.
Ia mengungkapkan tindakan pengusaha dan antek-anteknya yang melakukan kerja paksa dan penyiksaan terhadap pekerjanya  sama dengan mengkhianati nilai-nilai kemerdekaan bangsa Indonesia.

Untuk itu, Basarah meminta aparat negara harus bertindak tegas dan memberikan sanksi pidana terhadap tindakan penyiksaan yang mereka lakukan.
"Propam Polri juga harus bertindak tegas terhadap oknum Polri yang diduga ikut mem-back-up pengusaha yang melakukan perbuatan keji tersebut," tuturnya.

Basarah juga meminta Menakertrans Muhaimin Iskandar memberikan perlindungan hukum dan jaminan kesehatan kepada para pekerja tersebut yang patut diduga mengalami gangguan kesehatan pisik dan psikis sebagai akibat disekap dan disiksa.

Seperti diberitakan sejumlah buruh di perusahaan pengolahan limbah menjadi aluminium balok dan kuali disiksa di pabriknya  di Kampung Bayur Opak RT 03/06, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang.

Sejumlah karyawan yang kabur dari sekapan melaporkan majikannya tersebut ke Kontras dan Komnas HAM. Kemudian Komnas HAM berkoordinasi dengan Mabes Polri dan Polda Metro Jaya hingga akhirnya Polresta Tangerang atas instruksi dari Polda Metro Jaya melakukan penggerebekan.

Editor : Suprapto
 
 
Sumber :
 

 

Terduga Teroris dan Densus 88 Baku Tembak

Rabu, 8 Mei 2013 13:42:03 WIB



densus-sub



BANDUNG (Pos Kota) – Rumah yang diduga kuat dijadikan tempat persembunyian teroris, di Kampung Batu Rengat, Cigonewah, Kota Cimahi, digerebek tim tim Densus 88 Mabes Polri, Rabu (8/5). Baku tembak dari kedua belah pihak masih berlangsung dan belum diketahui ada atau tidak korban jiwa.
Keterangan menyebutkan, aksi penggerebegan yang dilakukan Densus 88 berlangsung, Rabu siang sekitar pukul 12:00 Wib. Tim yang sudah mengintai sejak tadi malam, kini tengah penyergapan. “ Penggerebekan masih berlangsung. Kedua belah pihak saling baku tembak,“ kata satu anggota polisi Polres Cimahi.
Seorang warga, Dadan,39, menjelaskan penggerebekan yang dilakukan tim Densus agak alot karena penghuni rumah yang diduga kuat pelaku teroris memiliki senjata. “Suara tembakan dari kedua belah pihak sangat keras dan warga dilarang mendekat. Jalan masuk ke perkampungan ditutup,“ akunya.
(dono/sir)

Foto-Ilustrasi


Sumber :


 

Dana BOS Tak Kunjung Cair, 550 Ribu Guru Honor Belum Gajian 4 Bulan

Selasa, 7 Mei 2013 12:13:15 WIB


uang10,jpg


JAKARTA (Pos Kota)- Sungguh ironis. Ditengah hiruk pikuk peringatan hari pendidikan nasional bulan Mei ini, nasib sekitar 550 ribu guru honorer makin terpuruk. Mereka bekerja tanpa gaji sejak Januari 2013 lalu sebagai imbas belum cairnya dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang bersumber dari dana APBN.

“Sudah empat bulan guru honorer kerja tanpa gaji atau upah,” papar Ketua Umum PB Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistiyo, Selasa (7/5).

Menunggaknya pembayaran gaji guru honorer hingga 4 bulan tersebut terjadi akibat dana BOS yang menjadi satu-satunya sumber penghasilan guru honorer tak kunjung cair. “Jangankan untuk nalangin honor guru, untuk operasional sekolah saja, banyak sekolah yang terpaksa ngutang,” lanjut Sulistiyo.

Hasil pendataan PB PGRI, dari 550 ribu guru honorer tersebut, dalam sebulan rata-rata mereka hanya menerima upah sekitar Rp 200 ribu hingga Rp 350 ribu. Nilai upah yang tak wajar tersebut tak sebanding dengan beban mengajar dan tugas yang diberikan oleh sekolah kepada guru honorer.

“Guru honorer dalam posisi teraniaya. Sudah digaji nggak wajar, tugas-tugas sekolah banyak dibebankan kepada  guru honorer dibanding kepada guru PNS,” kata Sulistiyo geram.

Berdasarkan laporan yang masuk ke PB PGRI, saat ini sudah banyak guru honorer yang terpaksa berhenti mengajar sementara waktu akibat tidak adanya uang transport.

“Begitu di rapel 4 bulan, guru-guru yang statusnya PNS pada minta traktir. Sungguh biadab,” tukas Sulistiyo.
PB PGRI sendiri dikatakan Sulistiyo sudah mengirimkan surat perihal permohonan pencairan dana BOS ke Kemendikbud dengan tebusan langsung Presiden, Ketua DPR RI, Ketua DPD RI, Menteri keuangan, Sekjen dan Dirjen Pendidikan Islam Kemenag dan seluruh pengurus PGRI ditingkat propinsi.
Jika dana BOS tak segera dicairkan, PGRI siap mengerahkan seluruh guru honorer untuk melakukan demo besar-besaran.

Keberadaan guru honorer di SD dan SMP sendiri tidak bisa ditolak mengingat sampai saat ini pemerintah tak sanggup untuk memenuhi kebutuhan guru PNS di seluruh sekolah. Untuk menambal kekurangan guru, pihak sekolah akhirnya menerima guru honorer dengan gaji bersumber dari dana BOS.

(inung/sir)


Sumber :


 

Gerakan Kampus Bebas Narkoba Harus Digelorakan

Rabu, 6 Maret 2013 01:49:38 WIB


narkam53



JAKARTA (Pos Kota)- Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) memandang perlunya gerakan kampus bebas narkoba. Karena itu, seluruh PTS diharapkan mengambil peranan aktif terhadap gerakan tersebut sebagai upaya menekan kasus penyalahgunaan narkoba utamanya dikalangan mahasiswa.
“Kita harus melakukan upaya-upaya nyata agar pengguna narkoba di kalangan mahasiswa bisa ditekan serendah mungkin,” ujar Sekjen APTISI Prof Suyatno, Selasa (5/3).
Data yang dilansir Yayasan Kesatuan Peduli Masyarakat dan GRANAT memperkirakan saat ini terdapat 5 juta orang pengguna narkoba. Dari angka perkiraan tersebut sebagian besar pengguna adalah kalangan generasi muda seperti mahasiswa.
Prevalensi tersebut menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Dalam penelitian yang dilakukan BNN dan Puslitkes UI menyebutkan pada 2011 tercatat 2,2 persen, dan diperkirakan naik menjadi 2,56 persen pada 2013. BNN juga memprediksi tak kurang dari 50 orang meninggal akibat narkoba setiap tahunnya.
Mellihat fakta tersebut menurut Suyatno pemerintah tidak mungkin bekerja sendirian untuk mengatasi persoalan penyalahgunaan narkoba. Harus ada upaya yang serius dan masif dari masyarakat termasuk perguruan tinggi.
“Gerakan kampus bebas narkoba rasanya belum cukup. Kalau perlu kita akan dirikan pusat-pusat studi dan pusat konsultasi tentang bahaya narkoba,” pungkas Suyatno. (Inung)

Ilustrasi


 Sumber :

Uang Kuliah di IPB Rencananya Rp 8 Juta Persemester

Minggu, 17 Maret 2013 08:04:00 WIB


ipb173


JAKARTA (Pos Kota)- Institut Pertanian Bogor (IPB) menetapkan plafon Uang Kuliah Tunggal (UKT) berkisar antara Rp 0 hingga Rp 8 juta permahasiswa setiap semesternya. Penetapan UKT tersebut dikatakan Rektor IPB Hery Suhardiyanto masih bersifat sementara, sambil menunggi keputusan pemerintah terkait UKT perguruan tinggi negeri.
“UKT masih kita godog terus tetapi plafon sementara antara Rp 0-Rp 8 juta,” jelasnya dalam temu media, kemarin.
Ia belum bisa menetapkan plafon tersebut sebagai kebijakan tetap kampus mengingat keputusan dari pemerintah soal UKT belum juga muncul. “Kita ingin perhitungan UKT memiliki formula yang sama dengan pemerintah dalam hal ini Kemendikbud,” lanjutnya.
Menurut Herry, UKT positif dalam menghapus pungutan kepada mahasiswa pada awal masuk perkuliahan. Karena melalui UKT nantinya angka yang dikontribusikan mahasiswa sama setiap semesternya. Hal itu dilakukan untuk menghindari uang pangkal yang memberatkan mahasiswa.
Pada waktunya, lanjut Rektor, IPB akan menerapkan UKT dalam beberapa kategori sesuai dengan kemampuan ekonomi orang tua mahasiswa.”Namun bila UKT mengharuskan satu angka maka kami akan pilih angka maksimal dengan potongan dan subsidi bagi mahasiswa,”cetusnya.
Menurut Herry, sebelum UKT, IPB telah lama menerapkan subsidi silang,dengan prinsip bagi mahasiswa yang orang tuanya berpenghasilan rendah membayar lebih rendah,sebaliknya mahasiswa yang orang tuanya berasal dari kalangan lebih mampu membayar lebih tinggi.
Untuk itu, IPB memberi keringanan sekitar 20 persen bagi mahasiswa yang penghasilan orangtuanya di bawah Rp 1 juta perbulan dan 40 persen bagi mahasiswa yang orang tuanya berpenghasilan antara Rp 1- Rp 2 juta per bulan,serta 30 persen melalui beasiswa bidik misi
Terkait penerimaan seleksi nasional masuk PTN (SNMPTN) tahun ini jumlah pendaftar IPB sebanyak 26 ribu orang. Dari jumlah tersebut, IPB hanya akan menerima sekitar 2000 mahasiswa. Mereka akan diterima melalui jalur SNMPTN< Seleksi Bersama Masuk PTN (SBPTN), dan seleksi bidik misi.
Dijelaskan peminat pendaftar calon mahasiswa ke IPB setiap tahunnya menunjukan trend peningkatan peminat. Pada 2011 pendaftar sebanyak 15.111 orang ,2012 sebanyak 17.964 dan 2013 sebanyak 26 ribu pendaftar. (inung)


 Sumber :

Rp.1,096 Triliun, Bea Siswa untuk 88 Ribu Mahasiswa

Rabu, 10 April 2013 21:14:08 WIB

library2n


JAKARTA (Pos Kota) – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) siap menyalurkan dana beasiswa mahasiswa miskin (Bidik Misi) senilai Rp 1,096 triliun kepada 88 ribu mahasiswa penerima beasiswa bidik misi.
Anggaran tersebut diakui Ilah Sahila, Direktur Pembelajaran & Kemahasiswaan (Belmawa) Kemendikbud sempat tertunda 3 bulan sebagai imbas belum cairnya anggaran operasional Kemendikbud (bertanda bintang).
“Tahap pertama kita akan salurkan separuhnya untuk satu semester selambatnya pekan depan,” papar Ilah Sahila, Rabu (10/4).
Berbeda dengan tahun sebelumnya, anggaran bidik misi tahun ini langsung disalurkan ke rekening mahasiswa penerima. Ini jelas Ilah sesuai dengan peraturan menteri keuangan no 81 tahun 2012 bahwa semua dana bantuan sosial harus disalurkan langsung ke rekening penerima.
“Jadi khusus untuk biaya hidup mahasiswa senilai Rp 3,6 juta tahun tidak melalui rekening perguruan tinggi,” kata Ilah.
Sedang biaya pendidikan senilai Rp 4,8 juta per semester tetap disalurkan melalui rekening perguruan tinggi.
Saat ini jumlah mahasiswa dari keluarga kurang mampu yang menerima beasiswa bidik misi. (on going) mencapai 88 ribu. Mereka tersebar di 142 perguruan tinggi negeri dan swasta.
Untuk menjaga agar kasus keterlambatan transfer beasiswa bidik misi, Kemendikbud tengah mengusulkan agar beasiswa bidik misi diperlakukan layaknya gaji yang diterima mahasiswa secara rutin tiap bulan.

(Inung/d)


Sumber :


Pemerintah Jerman Beri Kemudahan Untuk Kuliah

Sabtu, 9 Maret 2013 07:39:54 WIB

jerman93

JAKARTA (Pos Kota)- Pemerintah Jerman memberikan kemudahan bagi putra-putri Indonesia belajar di negara tersebut. Syaratnya calon mahasiswa harus menguasai bahasa Jerman dengan mahir.
“Jerman memiliki sekitar 370 universitas yang kualitasnya setara dan diakui dunia,” jelas Annie Theodore, Direktur Go Deutschland, sebuah lembaga konsultasi pendidikan Jerman yang berada di Indonesia.
Menurut Annie, hampir semua universitas di Jerman biaya kuliah hanya 500 euro per semester. Itu artinya calon mahasiswa tidak terlalu terbebani dengan biaya kuliah. Pengeluaran yang paling besar adalah untuk biaya hidup dan sewa asrama sekitar Rp 6-7 juta per bulan.
Untuk menjembatani putra-putri Indonesia yang berminat belajar di Jerman, Go Deutschland memberikan jasa konsultasi termasuk kursus bahasa Jerman .
“Kami akan berikan kursus bahasa Jerman selama dua bulan terus menerus. Sehingga pada saat visa siap, calon mahasiswa sudah mahir berbahasa Jerman dan menguasai berbagai istilah bahasa Jerman yang nantinya banyak dijumpai selama studi,” tegas Annie.
Tak hanya itu, Go Deutschland yang menjalin koneksi dengan sejumlah universitas ternama di Jerman sekaligus memberikan pembelajaran persiapan dasar tes masuk perguruan tinggi dan bagaimana menjawab tes agar lolos seleksi.
Hal yang belum banyak diketahui oleh calon mahasiswa asal Indonesia menurut Annie adalah masa menjadi studien college (pra universitas) usai lolos seleksi yang berlangsung 1 tahun. Selama menjadi studien college, pihak universitas tidak memungut biaya apapun.
“Masa pra universitas ini tentu memudahkan calon mahasiswa mendalami apa-apa yang nantinya terkait dengan perkuliahan termasuk lingkungan sosial tentunya,” tambah Annie.
Annie mengingatkan bagi mereka yang menginginkan suasana belajar lebih kondusif untuk memilih kota Munich atau Muenchen meski biaya hidup sedikit lebih mahal dibanding kota lain seperti Berlin. (inung)

Teks: Direktur Go Deutschland Annie Theodore. (inung)


Sumber :

Sastrawan Veven Sp Wardhana Tergolek di Rumah Sakit

Rabu, 8 Mei 2013 00:39:09 WIB


veven75
 
 
JAKARTA (Pos Kota) – Sastrawan, pengamat pertelevisian yang juga dikenal sebagai wartawan senior, Veven Sp Wardhana, tergolek lemah di RS Kapasari Adi Husada, Surabaya (Jatim), sejak Senin (6/5) kemarin karena divonis mengindap kanker paru-paru stadium 4.
Kabar tersebut awalnya beredar lewat Twitter. Dua rekan Veven yakni Arswendo Atmowiloto dan Butet Kertaredjasa, selain membenarkan informasi tersebut juga meminta dukungan doa bagi kesembuhannya.
“Cukup dengan 100 ribu dari Anda, mungkin akan menyelamatkan Veven Sp Wardhana yang kini sedang berjuang melawan kanker stadium 4. Kirim ke nomor rekening BCA 3451928269 a/n putrinya, Sheridan Olenka,” begitu tulis Butet dalam akut Twitter-nya.
Pelawak ternama yang juga anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN), Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio, ikut menyebar informasi tersebut melalui BBM miliknya. “Saya ingin mengajak siapa saja untuk ikut perduli meringankan beban sahabat, kenalan dan bahkan keluarga Mas Veven Sp Wardhana,” kata Eko Patrio.
Veven tak hanya dikenal sebagai redaktur di Tabloid Monitor. Pria yang kini berusia 54 tahun itu, memulai jadi wartawan di Majalah Hai, terbitan Gramedia Grup. Tulisannya seputar sastra, pengamatannya pada dunia pertelevisian di Tanah Air, selain reportasenya kerap dijumpai di media cetak nasional.(santosa)
Teks gbr :Veven Sp Wardhana dirawat di RS Kapasari Adi Husada Surabaya, ditunggu dua putrinya. (ist)


Sumber :

 

DKI Targetkan Juara Umum OSN

Selasa, 7 Mei 2013 21:30:58 WIB

Lomba OS2N
PASAR MINGGU (Pos Kota) – Pemprov DKI Jakarta menargetkan juara umum OSN (Olympiade Sains Nasional) tingkat nasional tahun 2013.
“Para pemenang OSN dan lomba-lomba lainnya nantinya akan mengikuti ajang di tingkat nasional. Kami berharap kontingen DKI Jakarta mampu meraih juara umum dalam berbagai event pertandingan,” kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto.
Hal ini disampaikannya saat membuka OSN, O2SN (olimpiade olahraga siswa nasional), FLS2N ( festival dan lomba seni siswa nasional)  dan OPSI/LPIR (lomba penelitian ilmiah Remaja) tingkat SMP dan SMA se DKI Jakarta di GOR Ragunan, Jaksel, Selasa (7/5). Kegiatan ini dihadiri Kadis Olahraga dan Pemuda DKI, Rationo.
Kepala Bidang SMP/SMA Disdik DKI, Abdul Hamid mengatakan ke-4 lomba  bertujuan untuk membina dan mengembangkan lebih lanjut kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
“Hal terpenting kegiatan ini diharapkan mampu menggali dan menyalurkan bakat dan minat peserta didik dalam bidang sains, olahraga, seni dan kemampuan meneliti,” kata Abdul Hamid.
Pesertanya meliputi 2983 siswa diantaranya 1125 siswa SMA untuk OSN, 982 siswa pada O2SN, FLS2N diikuti 876 siswa SMP/SMA untuk lomba baca puisi, cipta puisi hingga desain motif batik.
Putri, siswa dari SMA 109 yang mengikuti Olympiade Sains Nasional (OSN) bidang Kimia optimis bisa menjadi juara. “Saya sudah digembleng oleh sejumlah guru pembimbing. Semoga bisa tampil menjadi yang terbaik,” ujarnya.

(Rachmi/d)
foto: Kepala Dinas Pendidkan DKI, Taufik Yudi Mulyanto melepas balon sebagai tanda dimulainya OSN, O2SN dan FLS2N SMP tingkat DKI jakarta, Selasa (7/5). (Rachmi/d)

Sumber :

Kota Bekasi Kota Ramah Anak

Rabu, 8 Mei 2013 07:32:16 WIB


polcik85

BEKASI (Pos Kota) – Kota Bekasi hari ini Rabu (8/5) dicanangkan menjadi Kota Ramah Anak. Pemkot setempat beranggapan sudah seharusnya Kota Bekasi berkembang dengan tetap memenuhi hak-hak dasar anak.
Walikota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, Kota Ramah Anak ini merupakan agenda 120 hari kerja walikota dan wakil walikota. “Kota Layak Anak akan memenuhi hak dasar anak. Pembangunan Kota Bekasi ke depan harus memikirkan kebutuhan anak,” tegas walikota.
Sebagai Kota Ramah Anak, walikota mengungkapkan harus memenuhi syarat-syarat demi terwujudnya program tersebut. Ada 5 program wajib yang harus direalisasikan demi terwujudnya Kota Ramah Anak.
“Pertama adalah pemenuhan hak sipil anak, kedua pemenuhan pendidikan, ketiga pemenuhan layanan kesehatan, keempat pemenuhan hak asuh dan perlindungan khusus, serta kelima pemenuhan pengembangan kreativitas dalam lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak,” katanya.
Selama ini, banyak kota yang berkembang dan melakukan pembangunan tidak memperhatikan hak dasar anak-anak. “Yang penting meraup keuntungan,” lanjut walikota.
Namun, dengan dicanangkannya Kota Bekasi sebagai Kota Ramah Anak pada Rabu (8/5), diharapkan akan menjadi pelopor kota lainnya untuk juga memikirkan hak dasar anak ini. (Dieni)

Teks : Polisi cilik dari Polres Bekasi Kota menunjukkan prestasi (saban)

Sumber :


 

Curi Besi Bekas untuk Berobat Isteri yang Sakit Keras

Selasa, 7 Mei 2013 21:24:46 WIB


Sel

LAMPUNG (Pos Kota) – Butuh uang untuk berobat sang istri, seorang buruh, Hazmi Hamid, 25,warga Sukarame II, Telukbetung Barat, Bandarlampung, menjual besi bekas seberat 80 Kg milik Lioeng, 40, warga Perumahan Citra Garden tempatnya bekerja.
Aksi pelaku dilaporkan oleh korban via telpon, pada Selasa (7/5) sekitar pukul 06.00 WIB.
Polisi menangkap Hazmi, saat sedang menimbang besi bekas di tempat penampungan rongsokan besi-besi bekas.
Kanit Reskrim Polsek Telukbetung Barat, Aiptu. Bambang Wibowo mengungkapkan, pelaku mengakui telah melakukan pencurian dua karung besi seberat 80 Kg karena terpaksa untuk biaya berobat istrinya yang sedang sakit keras.
Tersangka yang terlihat begitu sedih mengungkapkan bahwa besi bekas dicurinya karena tidak dipakai lagi untuk bangunan.
“Daripada dibuang lebih baik saya kumpulkan lalu saya jual buat biaya berobat istri, sekarang malah saya masuk penjara karena besi bekas itu,” kata tersangka.

(Koesma/d)

Sumber :

 

Kejaksaan Agung Akan Periksa Foke

Rabu, 8 Mei 2013 14:00:35 WIB

fauzi-sub

JAKARTA (Pos Kota) – Kejaksaan Agung tengah mempertimbangkan untuk memeriksa mantan Gubernur DKI Fauzi Bowo alias Foke yang juga petinggi Partai Demokrat, terkait kasus penggadaan kendaraan toilet VVIP di Dinas Kebersihan pada 2009.
“Siapapun yang mempunyai informasi atau keterangan yang dibutuhkan akan diperiksa,” kata Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Andhi Nirwanto di Kejagung, Rabu.
Namun kapan akan dilakukan pemeriksaan terhadap Foke, Andhi mengemukakan secepatnya, bila memang keterangannya sangat diperlukan.
“Kita lihat saja, nanti perkambangan (penyisikan kasus penggadaan kendaraan toilet VVIP-Veri Very Important Person),” ujar Andhi.
Munculnya nama pesaing berat Jokowi dalam Pilkada DKI tidak lepas dari pengadaan poryek itu, yang terjasi semasa dia menjabat Gubernur DKI dan Kepala Dinas Kebersihan dijabat Ery Basworo.
Sebelum ini, sejumlah pejabat Pemprov DKI dan kontraktor proyek telah diperiksa maraton di gedung bundar, Kejagung. Mereka, antara lain anggota Panitia Pengadaan Lenny Marlina, Sekretaris Panitia Pengadaan Ali Yudho Kisrianto, dan Dirut PT Asreasea Pasirindo Yusman Pasaribu.
Kapuspenkum Setia Untung Arimuladi mengungkapkan dalam kasus ini telah ditetapkan tersangka  mantan Kabid Sarana dan Prasarana Dinas kebersihan Provinsi DKI Lubis Latief (LL) selaku Kuasa Pengguna Anggaran, dan Ketua Panitia Pengadaan Barang dan Jasa,Ar.
Penetapan status tersangka, Selasa (30/4), tidak lepas dari adanya dugaan mark up (pengelembungan anggaran) sehingga negara diduga dirugikan sekitar Rp5,3 miliar.

(ahi/sir)

Sumber :


 

Tertipu Lowongan Pekerjaan Mengelem Tali Teh Celup

REP | 02 August 2012 | 06:36



Waktu masih menunjukkan pukul 10:00. Kamis, 2 Agustus 2012, karena penasaran dengan iklan di Pos Kota, saya mengantar tetangga saya datang ke PT. Hadena yang berlokasi di Ciputat. Ruko tiga lantai itu tampak biasa saja. Begitu masuk, kami langsung disambut dengan karyawan mereka yang mempersilakan kami duduk. Laki-laki yang menjadi karyawan itu bertanya dari mana tetangga saya mengetahui berita lowongan pekerjaan tersebut. Tetangga saya pun mengungkapkan bahwa dia mengetahui beritanya dari koran Pos Kota.
Iklan yang terdapat di koran tersebut begitu menggiurkan. Pekerjaan tersebut adalah mengelem tali teh celup sebanyak 200 buah. Upah yang ditawrkan sebesar Rp70.000,00. Syaratnya hanya dengan mendaftar Rp5000,00 dan memberikan foto kopi KTP.
Mencari pekerjaan dan penghasilan tambahan di Jakarta bukanlah hal yang mudah. Saat membaca di iklan, pekerjaan ini dirasa mudah, dapat dilakukan di rumah oleh ibu rumah tangga. Hitung-hitung iseng dengan memanfaatkan waktu luang kemudian menghasilkan.
Membaca iklan tersebut, tetangga saya meng-sms kontak yang tertera di iklan. Dia menanyakan usia dan alamat tempat tinggal. Setelah dijawab, dia pun membalas alamat PT. HADENA dan menjelaskan pekerjaannya singkat. Pengirim sms tersebut yang bernama ANA memberitahu singkat tentang pekerjaan itu. Pekerjaan mengelem tali teh celup ini, bahan dan lemnya akan disediakan, tetapi diambil sendiri. Pekerjaan bebas, tidak ada target, serta boleh dipulangkan kapan saja. Upah akan langsung dibayar.
Setelah tetangga saya membayar RP5000,00, kami disuruh naik ke atas untuk mengetahui prosedurnya lebih lanjut. Karyawan laki-laki itu menanyakan iklan di koran itu atas nama siapa, katanya orang yang bersangkutan yaitu ANA akan mendapatkan poin karena dia berhasil membawa satu orang yaitu tetangga saya.
Kami naik ke atas. Di ruangan kecil itu tidak terlihat aktivitas kerja yang berarti. Ada tiga orang karyawan di sana duduk-duduk tidak mengerjakan apa-apa. Kami dipersilakan duduk dan Karyawan selanjutnya yang kami temui menjelaskan prosedur pekerjaannya. Akhirnya kami merasa ada yang tidak beres.
Sebelum mengelem kotak tersebut ternyata kami harus menjadi anggota dulu dan membayar Rp250.000,00. Kemudian dia menjanjikan gaji bulanan jika aktif sebagai anggota. Keaktifan yang dia maksud adalah mengajak orang sebanyak-banyaknya untuk bergabung juga. Selain itu, bisa juga mempublikasikan lewat iklan di koran mengenai pekerjaan ini.
Saya juga sempat menanyakan produknya seperti apa, kantornya berapa banyak. Jawaban karyawan tersebut semakin lama nadanya semakin tinggi. Raut wajahnya menunjukkan ketidaksukaan dirinya melilhat saya yang bertanya-tanya. Karena tetangga saya tidak punya uang, maka kami pun pergi. Dia membekali kami amplop yang isinya brosur tentang mereka.
“Ini, Tante, namanya penipuan,” ungkap saya geregetan. Kemudian tetangga saya membayangkan jika mereka nanti punya uang dan menjadi anggota bagaimana. Lalu, saya pun penasaran dan mencari-cari informasi di google. Ternyata benar penipuan. Kalau seandainya, tetangga saya membayar RP250.000,00 lalu mengerjakan pekerjaan mengelem teh celup itu. Ketika kembali ternyata mereka tidak akan memberikan Rp70.000,00 seperti yang dijanjikan. Mereka hanya membayar Rp30.000,00. Lalu, sisanya yang Rp40.000,00? Mereka akan memaksa kita membeli produk mereka yaitu teh celupnya. Jika ingin mengambil kembali mengelem teh celup tersebut bagaimana? Mereka akan mengharuskan kalian membawa satu orang dahulu menjadi anggota. Ini namanya MLM terselubung.
Hati-hati terhadap iklan-iklan yang menjanjikan pekerjaan begitu mudahnya macam ini. Saya membayangkan kalau dalam satu hari ada 10 orang tertipu. Artinya mereka dapat mengeruk keuntungan Rp50.000,00 dalam sehari. Kalau seminggu? Lalu, sebulan? Astaga… Padahal, bisa jadi yang datang ke sana adalah mereka yang dari kalangan menengah atau menengah ke bawah. Berharap mendapatkan uang sampingan untuk tambahan pemasukan.
Semoga tidak ada lagi ibu rumah tangga yang tertipu atau orang lain yang berasal dari kalangan menengah dan menengah ke bawah. Mereka datang dengan penuh harapan mendapatkan pekerjaan sampingan. Akan tetapi, harapan tersebut ternyata sia-sia belaka. Memang bukan hal tidak mungkin ada pekerjaan semudah itu di Jakarta. Namun, sebelumnya, perlulah mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk mencegah hal macam ini terjadi pada Anda.


Sumber :


 

Mendag: Banyak Smartphone Terbaru Masuk Secara Ilegal

Cipto - Nasional

Rabu, 08 Mei 2013 14:31 WIB

gambar berita warta ekonomi - mendag: banyak smartphone terbaru masuk secara ilegal WE.CO.ID - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan banyak perangkat telepon pintar dan tablet keluaran terbaru yang dijual di pasaran ternyata merupakan barang yang masuk secara ilegal ke Indonesia.

"Bukan hanya ilegal tapi diselundupkan," kata Gita Wirjawan usai melakukan sidak barang-barang elektronik di pusat perbelanjaan elektronik ITC Roxy Mas, Jakarta.

Pada saat melakukan sidak, Gita banyak menemukan produk telepon pintar terbaru seperti Blackberry Z10 dan Q10 serta tablet Apple Ipad Mini yang tidak dilengkapi kartu garansi, label izin dan panduan berbahasa Indonesia.

"Label, kartu garansi harusnya sesuai ketentuan, ini pelanggarannya cukup banyak," katanya.

Selain itu dia juga menemukan beberapa produk yang dijual dengan kartu garansi palsu. "Bahkan ada satu outlet yang memproduksi kartu garansi yang jiplakan atau duplikat," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan produk-produk elektronik yang masuk ke Indonesia secara ilegal dan tidak terdaftar secara resmi tidak diperbolehkan untuk dijual di Indonesia.

Pihaknya memperkirakan kerugian negara akibat penyelundupan produk-produk tersebut bisa mencapai triliunan rupiah.

Dia menambahkan pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi pemerintah lainnya untuk menelusuri alur distribusi produk yang masuk secara ilegal tersebut.

Gita menyatakan akan menyita dan memproses secara pidana pihak-pihak yang terlibat.

Dalam sidak tersebut, Gita melakukan sidak di tiga toko secara random diantaranya Hippo Power dan Kingshop. (Ant)

(*/redaksi@wartaekonomi.com)

Foto: Sufri Y.

Sumber :
 

Pakar: Usaha Kecil Perlu Kompensasi Kenaikan BBM

Cipto - Nasional

Rabu, 08 Mei 2013 15:01 WIB

gambar berita warta ekonomi - pakar: usaha kecil perlu kompensasi kenaikan bbm WE.CO.ID - Pakar keuangan Agus Eko Nugroho mengatakan pemerintah perlu memberikan kompensasi kepada usaha kecil dan mikro yang rentan terkena dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"Jangan hanya masyarakat miskin saja yang diberikan kompensasi. Usaha kecil dan mikro juga perlu diperhatikan agar produksinya tidak terhenti yang bisa berdampak pada produktivitas nasional," kata Agus Ekp Nugroho dihubungi di Jakarta, Rabu (8/5/2013).

Ekonom Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu mengatakan kompensasi yang diberikan kepada pelaku usaha kecil dan mikro bisa berupa penundaan pembayaran pajak atau pameran-pameran yang mempromosikan produk-produk mereka.

Agus mengatakan pemerintah harus jeli melihat sektor-sektor usaha kecil dan mikro mana saja yang paling terbebani dengan kenaikan harga BBM bersubsidi sehingga pelaku usaha yang paling terdampak harus mendapat perhatian.

"Langkah pemerintah menyiapkan kompensasi sudah baik. Sebaiknya sistem kompensasi tidak hanya untuk memperkuat masyarakat miskin saja, tetapi juga dialokasikan kepada pelaku usaha yang terdampak kenaikan harga BBM," tuturnya.

Selain itu, Agus juga menyarankan kepada perbankan supaya melobi pemerintah untuk memberikan kompensasi kepada nasabah-nasabahnya dari sektor usaha kecil dan mikro yang terdampak kenaikan harga BBM bersubsidi.

"Perbankan perlu ikut mengantisipasi karena kenaikan harga BBM akan memengaruhi biaya produksi sehingga keuntungan usaha menurun dan kemungkinan akan berdampak pada kemampuan nasabah membayar cicilan kredit," katanya.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan kenaikan harga BBM bersubsidi dilakukan untuk menyehatkan APBN. Namun, pelaksanaannya akan menunggu kesiapan masyarakat, terutama masyarakat miskin, melalui kompensasi kenaikan harga BBM.

Kompensasi kenaikan harga BBM bersubsidi bagi masyarakat miskin berupa program-program yang sudah berjalan saat ini yaitu beras miskin (raskin), beasiswa siswa miskin (BSM) dan program keluarga harapan (PKH). Selain itu, pemerintah juga menyiapakan program bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM).

Kompensasi kenaikan harga BBM bagi masyarakat miskin akan dibahas dalam APBNP 2013 yang diharapkan selesei akhir Mei. (Ant)

(*/redaksi@wartaekonomi.com)

Sumber :

 


Bankir: Larangan Foto Kopi E-KTP Cegah Pemalsuan

Cipto - Nasional

Rabu, 08 Mei 2013 12:02 WIB

gambar berita warta ekonomi - bankir: larangan foto kopi e-ktp cegah pemalsuan WE.CO.ID - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja menilai substansi larangan foto kopi Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi adalah untuk mencegah pemalsuan identitas.

"Mungkin substansinya adalah 'chip' e-KTP yang dibaca. Kalau bentuk penampakan kartu saja (difoto kopi) mudah dipalsukan," kata Jahja melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Rabu (8/5/2013).

Jahja tidak menyebut apakah pihaknya keberatan dengan larangan itu atau tidak, sebab hingga saat ini masih ada kegiatan perbankan yang mensyaratkan foto kopi KTP bagi para nasabah. Namun, Jahja mempertanyakan sejauh mana penggunaan e-KTP dapat mencegah terjadinya pemalsuan identitas.

"Pertanyaannya, sampai sejauh mana 'chip' di dalam e-KTP tidak bisa digandakan," ujar dia.

Di sisi lain dia juga menyebut pengadaan alat pembaca e-KTP ("card reader") akan mendorong kenaikan biaya operasional perbankan.

Direktur Utama Bank Syariah Bukopin Riyanto mengatakan larangan foto kopi e-KTP akan menyulitkan kegiatan perbankan yang berkaitan dengan pendataan nasabah.

"Kalau tidak boleh foto kopi, kegiatan bank akan susah. Sampai saat ini foto kopi KTP itu kan harus dilampirkan dalam beberapa transaksi perbankan, misalnya saat pembukaan tabungan baru, pembukaan deposito dan lain-lain," ujar Riyanto dihubungi secara terpisah.

Ia menilai ada sistem yang kurang bagus dalam implementasi e-KTP. Apabila perbankan harus menyediakan sendiri "card reader" e-KTP maka menurutnya, hal itu akan menjadi pemborosan bagi perbankan.

"Kalau bank harus punya itu berarti bank harus investasikan itu minimal satu buah di setiap kantor cabang, dan saya juga tidak tahu harganya berapa. Selain itu kalau memang dibutuhkan alat itu maka diperlukan penyesuaian baru," tukasnya.

Lebih jauh dia menjelaskan bahwa fungsi foto kopi KTP bagi perbankan sangat penting, sebagai praktik pendataan identitas para nasabah. Menurut dia tanpa foto kopi KTP maka kegiatan perbankan saat ini tidak bisa dilakukan, karena tidak ada lampiran identitas yang menjadi dasar untuk melakukan sebuah transaksi perbankan.

"Bagaimana kalau nasabah ingin melakukan perjanjian kredit, tanpa foto kopi KTP akan sulit untuk saat ini," ujar dia.

Meskipun demikian, Riyanto percaya ada maksud baik dari Mendagri atas larangan tersebut, yakni demi menjaga keamanan lembaga pelayanan publik.

Dia menilai penggunaan e-KTP beserta "card reader" bagi perbankan dalam jangka panjang akan sangat baik demi menghindari adanya pemalsuan data nasabah.

"Namun untuk jangka pendek artinya bank harus investasi dan perlu ada penyesuaian atas hal ini," tuturnya.

Sebelumnya Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi melalui Surat Edaran (SE) No.471.13/1826/SJ melarang foto kopi e-KTP, dengan alasan praktik itu akan merusak fisik e-KTP.

Melalui SE tersebut Gamawan menekankan bahwa e-KTP tidak diperkenankan untuk difoto kopi, distapler dan perlakuan lainnya yang merusak fisik e-KTP, sebagai penggantinya dicatat "Nomor Induk Kependudukan (NIK)" dan "Nama Lengkap" orang bersangkutan.

Menurut SE tersebut, instansi Pemerintah, Pemerintah Daerah, Lembaga Perbankan dan Swasta wajib menyiapkan kelengkapan teknis yang diperlukan berkaitan dengan penerapan e-KTP, termasuk "card reader" sebagaimana diamanatkan Pasal 10C ayat (1) dan (2) Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2011.

Gamawan dalam SE tersebut mengimba semua unit kerja/badan usaha atau nama lain yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, agar sudah memiliki "card reader" e-KTP paling lambat akhir tahun 2013, dengan alasan KTP non-elektronik terhitung sejak 1 Januari 2014 tidak berlaku lagi. (Ant)

(*/redaksi@wartaekonomi.com)

Foto: Sufri Y.

Sumber :

 

BI Nilai Pembentukan Bank BUMN Syariah Diperlukan

Cipto - Nasional

Rabu, 08 Mei 2013 13:01 WIB

 
gambar berita warta ekonomi - bi nilai pembentukan bank bumn syariah diperlukan WE.CO.ID - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Halim Alamsyah mengatakan pembentukan bank BUMN syariah yang berdiri sendiri diperlukan sebagai salah satu langkah strategis, seiring adanya liberalisasi sektor perbankan dalam implementasi inisiatif Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015-2020.

"Penguatan penguasaan BUMN di sektor perbankan perlu dilengkapi dengan kehadiran bank BUMN syariah," kata Halim dalam sambutannya di acara Forum Diskusi Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES) bertema "Menanti Bank BUMN Syariah" di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (8/5/2013).

Menurut Halim, pertumbuhan aset perbankan syariah nasional saat ini cukup baik, yakni pada Maret 2013 mencapai 37,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp214,5 triliun, atau melebihi perbankan konvensional dan perbankan syariah secara global.

"Tingginya pertumbuhan perbankan syariah ini, serta kontribusi positif terhadap sektor produktif perekonomian bangsa tidak terlepas dari ekspansi perbankan syariah pascaberlakunya UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah," ujar dia.

Halim menekankan, meskipun kondisi perbankan syariah domestik cukup baik, namun terdapat tantangan besar yang harus dihadapi, antara lain skala aset bank syariah umumnya nisbi kecil, hanya ada dua bank syariah dengan ukuran aset di atas Rp40 triliun, serta fokus layanan yang diberikan juga masih terbatas pada segmen ritel termasuk UMKM dan konsumer.

"Sementara di tingkat ASEAN, terdapat lebih dari satu bank syariah negara tetangga dengan skala aset di atas Rp175 triliun, dengan segmen layanan lebih variatif dan operasional yang lebih efisien," paparnya.

Halim menilai kesenjangan tersebut perlu menjadi perhatian bersama. Dia menyayangkan apabila saat MEA 2015-2020 bank syariah asing justru mengeksploitasi celah pasar potensial bagi pengembangan bank domestik, termasuk bank BUMN.

"Maka penguatan BUMN perlu dilengkapi kehadiran bank BUMN syariah. Bank syariah yang disokong jaringan bisnis BUMN dan dukungan modal kuat, diharapkan memiliki keunggulan komparatif dibandingkan bank-bank syariah yang ada saat ini, baik untuk menarik dana investasi maupun menyalurkan pembiayaan, termasuk yang melibatkan pihak asing/lembaga keuangan internasional," tuturnya.

Halim menilai, dari sisi teknis pembentukan bank BUMN syariah, terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian seluruh pihak.

Faktor itu antara lain, belum adanya bank syariah nasional yang masuk kategori Buku III atau modal berada di atas Rp5 triliun.

"Saat ini tiga bank umum syariah yakni BSM, Bank Muamalat Indonesia, dan BNI Syariah masuk dalam Buku II, sedangkan dua bank umum syariah yakni BRI Syariah dan Maybank Syariah hampir mencapai Buku II," kata dia.

Dia mengatakan pembentukan bank BUMN syariah diharapkan dapat memperluas layanan perbankan syariah pada sektor ritel, UMKM dan sektor prioritas seperti pertanian.

Keberadaan bank syariah milik pemerintah menurutnya, juga dapat diarahkan untuk mengembangkan potensi penggunaan skim syariah pada segmen berbeda, antara lain untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan atau memfasilitasi aktivitas korporat BUMN, atau mengembangkan skim syariah yang potensial mendorong penciptaan lapangan kerja dan kegiatan usaha.

"Pembentukan bank BUMN syariah diharapkan dapat memperbesar dan memperkuat industri perbankan syariah yang telah terbukti berkontribusi menciptakan stabilitas sistem keuangan nasional, menjadi alternatif penempatan 'treasury' perusahaan BUMN atau lembaga negara lain, serta menjadi media pelayanan kebutuhan jasa transaksi keuangan seperti 'payroll' dan lainnya sesuai prinsip syariah," ujarnya.

Terkait pembentukan bank BUMN syariah, Halim mengaku mendukung hal tersebut, namun dia menilai akan lebih realistis apabila pembentukannya dilakukan dengan mengkonsolidasikan terlebih dulu strategi bank-bank BUMN syariah yang ada saat ini.

"Kelemahan bank syariah saat ini biaya operasional tinggi. Menurut saya akan lebih realistis konsolidasi strateginya lebih dulu, karena ini bicara bank-bank BUMN yang sudah Tbk. Misalnya dengan penyatuan teknologi informasi agar lebih murah," ucapnya. (Ant)

(*/redaksi@wartaekonomi.com)

Foto: Sufri Y.

Sumber :

 

Kisah Inspiratif

Ibu Jualan Lontong, Anak S-2 di Jerman
Penulis : Indra Akuntono | Rabu, 8 Mei 2013 | 12:15 WIB

Ibu Jualan Lontong, Anak S-2 di Jerman 
Kompasiana Munir As 
Mak Wati (60) penjual makanan di dalam Gedung Nusantara I, Kompleks DPR, seorang anaknya berhasil sekolah di Universitas Konstanz, Jerman. Wanita kelahiran Purworejo Jawa Tengah ini telah mulai berjualan di DPR sejak 1984.


JAKARTA, KOMPAS.com — Tak pernah terpikir di benak Watiyah (60) alias Mak Wati bisa melihat putri bungsunya, Riska Panca Widowati (23) menempuh pendidikan S-2 di luar negeri. Pada 2011 lalu, Riska mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan master ke Universitas Konstanz, di Kota Konstanz, Jerman. Sebelumnya, ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di jurusan Sastra Jerman, Universitas Negeri Jakarta, angkatan 2007.

Salah satu yang membuat Mak Wati "serasa bermimpi" adalah kondisi keluarganya yang hanya golongan ekonomi menengah ke bawah. Suaminya, Wagimin, hanya seorang buruh bangunan, sementara Mak Wati berjualan makanan keliling di Gedung DPR, Jakarta. Mak Wati dan Wagimin memiliki lima orang anak.

Mak Wati lantas berkisah, ketika awal mula ia mendapatkan kabar gembira dari putrinya. Awalnya, ia melarang Riska untuk berangkat ke Jerman. Mak Wati khawatir dengan kehidupan yang akan dijalani Riska di negeri orang. Namun, setelah mendapatkan masukan dari banyak orang dan melihat kemauan keras putrinya, Mak Wati pun memberi restu.

"Saya mah enggak tahu beasiswanya dari mana. Anak saya enggak ngajuin, tapi ditawarin kuliah di Konstanz, tinggalnya di asrama," kata Mak Wati, saat dijumpai Kompas.com, di lantai 18, Gedung Nusantara I, DPR, Rabu (8/5/2013) pagi

"Skype"-an

Setelah Riska berangkat ke Jerman, Mak Wati, yang tinggal di Cidodol, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, ini pun menjadi melek teknologi. Jarak jauh membuatnya menjadi akrab dengan internet, demi mengobati rindu melihat putrinya. Salah satu andalannya adalah menggunakan Skype. Menurutnya, jika sudah "Skype"-an dengan Riska, ia menjadi lupa waktu. Berjam-jam ia habiskan di depan layar komputer untuk ngobrol dengan putrinya.

"Dia (Riska) yang nelepon, kadang malah sambil makan. Sekarang dia gemukan, tambah putih, tambah cantik. Dia sudah ke mana-mana katanya, fotonya banyak, ke Berlin juga sudah," ujar Mak Wati sambil tersenyum.

Bila tak ada halangan, pada September 2013 nanti Riska akan menyelesaikan studinya dan kembali ke Indonesia. Mak Wati mengaku tak memiliki rencana khusus untuk menyambut putrinya. Ia hanya berharap Riska kelak bisa berhasil dan bisa mengangkat derajat keluarganya.

Terkenal di DPR

Nama Mak Wati begitu dikenal di Gedung DPR. Khususnya di kalangan asisten dan staf ahli angggota DPR, PNS kesekretariatan, sampai petugas Pamdal, dan office boy. Sejak tahun 1984, wanita yang memiliki 10 orang cucu ini mulai menjajakan dagangannya.

Saat ini, ia biasa berjualan di Gedung Nusantara I, di sekitar lantai 3 hingga lantai 22. Selain lebih murah, makanan yang dijual Mak Wati juga memiliki rasa yang enak. Ada lontong sayur, bihun goreng, dan aneka gorengan serta camilan. Makanan yang dijual mulai dari Rp 500 sampai Rp 7.000. Tak heran bila dagangannya cepat habis. Biasanya, ia pulang ke rumah sebelum sore dengan membawa hasil berjualan sebesar Rp 100.000 - Rp 150.000.
 
Editor :
Inggried Dwi Wedhaswary
 
Sumber :