Selasa, 7 Mei 2013 12:13:15 WIB
JAKARTA (Pos Kota)- Sungguh ironis. Ditengah hiruk pikuk peringatan hari pendidikan nasional bulan Mei ini, nasib sekitar 550 ribu guru honorer makin terpuruk. Mereka bekerja tanpa gaji sejak Januari 2013 lalu sebagai imbas belum cairnya dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang bersumber dari dana APBN.
“Sudah empat bulan guru honorer kerja tanpa gaji atau upah,” papar Ketua Umum PB Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistiyo, Selasa (7/5).
Menunggaknya pembayaran gaji guru honorer hingga 4 bulan tersebut terjadi akibat dana BOS yang menjadi satu-satunya sumber penghasilan guru honorer tak kunjung cair. “Jangankan untuk nalangin honor guru, untuk operasional sekolah saja, banyak sekolah yang terpaksa ngutang,” lanjut Sulistiyo.
Hasil pendataan PB PGRI, dari 550 ribu guru honorer tersebut, dalam sebulan rata-rata mereka hanya menerima upah sekitar Rp 200 ribu hingga Rp 350 ribu. Nilai upah yang tak wajar tersebut tak sebanding dengan beban mengajar dan tugas yang diberikan oleh sekolah kepada guru honorer.
“Guru honorer dalam posisi teraniaya. Sudah digaji nggak wajar, tugas-tugas sekolah banyak dibebankan kepada guru honorer dibanding kepada guru PNS,” kata Sulistiyo geram.
Berdasarkan laporan yang masuk ke PB PGRI, saat ini sudah banyak guru honorer yang terpaksa berhenti mengajar sementara waktu akibat tidak adanya uang transport.
“Begitu di rapel 4 bulan, guru-guru yang statusnya PNS pada minta traktir. Sungguh biadab,” tukas Sulistiyo.
PB PGRI sendiri dikatakan Sulistiyo sudah mengirimkan surat perihal permohonan pencairan dana BOS ke Kemendikbud dengan tebusan langsung Presiden, Ketua DPR RI, Ketua DPD RI, Menteri keuangan, Sekjen dan Dirjen Pendidikan Islam Kemenag dan seluruh pengurus PGRI ditingkat propinsi.
Jika dana BOS tak segera dicairkan, PGRI siap mengerahkan seluruh guru honorer untuk melakukan demo besar-besaran.
Keberadaan guru honorer di SD dan SMP sendiri tidak bisa ditolak mengingat sampai saat ini pemerintah tak sanggup untuk memenuhi kebutuhan guru PNS di seluruh sekolah. Untuk menambal kekurangan guru, pihak sekolah akhirnya menerima guru honorer dengan gaji bersumber dari dana BOS.
(inung/sir)
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar