Matatelinga - Medan,
Modus penipuan dengan kupon berhadiah satu unit mobil Daihatsu Xenia
kembali terjadi di Kota Medan. Kali ini, korbannya Novi Anto warga
jalan Medan Area gg Mulai , Kecamatan Medan Area. Namun , dalam
percobaan penipuan itu Anto tidak mengalami kerugian materil. Karena
korban urung mentransfer uang sebesar Rp 4.7 juta ke rekening yang
mengatasnamakan Indra Pratama di nomer 042501008191532 cabang BRI
Jakarta .
Kepada Mata Telinga.com ,Selasa (29/01/2013) Anto menceritakan, awal mulanya dirinya mendapat undian berhadiah itu dalam kotak teh gelas beberapa hari yang lalu . Di lembaran undian tersebut, tercatat izin undian dikeluarkan oleh PT CS2 Pola Sehat yang beralamat jalan Palmerah Barat no 9 Gelora Jakarta dengan izin dikeluarkan oleh Dirlantas Polda Metro Jaya AKP Suliyanto ,Notaris Gatot Wijanarko SH serta nomor telpon layanan konsumen.
Didalam kupon tersebut juga bertuliskan berdasarkan suat izin penetapan Depsos RI,PT CS2 POLA SEHAT menyatakan kepada siapa yang beruntung mendapatkan kupon berhadiah langsung tanpa diundi dlaam kemasan teh gelas dianggap sah secara hukum dan tidak dapat diganggu gugat. Syarat dan ketentuan yang berlaku,bagi anda yang beruntung segera menghubungi nomer yang yang tertera di telepon ke PT CS2 POLA SEHAT, pada hari senin-sabtu jam 07.30-15.30 WIb (kecuali hari libur). Pemenang hadiah wajib menyelesaiakan biaya adminitrasi untuk pelaporan validasi daerah melalui pihak bank . Hadiah tidak dapat diuangkan atau ditukar dengan bentuk apapun. Setelah menyelesaikan adminitrasi dan pengesahan suat surat selesai ,kendaraan langsung inatar kealkamat pemenenang.
Saat dihubungi nomor telepon 0852 1755 5528 yang tertera di undian tersebut langsung diterima orang yang mengaku bernama Drs Erwin Wijaksana bagian promosi dan pemasaran. Anto diminta untuk menunjukan alamatnya agar hadiahnya langsung dapat diantar kerumah . Selang 15 menit pembicaraan melalui telp ,Anto kemudian di suruh mentransefer uang sebesar Rp 4.7 juta dengan dalih untuk mengurus BPKB kendaraan tersebut.
"Kita disuruh transfer uang sebesar Rp 4.7 juta, katanya untuk mengurus BPKB kendaraan. Saya bilang kenapa tidak kirim dulu mobilnya. Berapapun akan saya bayar, bahkan Rp 10 juta juga saya bayar. Tetapi orang itu malah bilang tidak bisa pak karena kita mau ngurus BPKBnya dulu baru kendaraannya kita antar kerumah bapak . Untuk urusan pajak dan biaya
pengantaran kami yang tanggung dan bapak cukup transfer uang Rp 4,7 juta saja," kata Anto menirukan perkataan Erwin.
Tidak puas dengan jawaban dari orang yang mengaku Erwin tersebut dan mulai curiga, Anto kembali mempertanyakan apakah agen teh gelas tidak ada perwakilannya di Medan ." Erwin bilang tidak ada kantor perwakilan teh gelas di Medan makanya saya disuruh mentranfer uang itu," katanya.
Sementara itu ,Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto saat dihubungi Jurnal Asia melalui selulernya 08164266366 untuk menanyakan kerjasama tersebut tidak menjawab . Begitu juga saat di SMS rikwanto tidak membalas.
Pengamat ekonomi Unimed M Ishak mengatakan, kasus penipuan ini sudah sejak lama terjadi . Dalam kasus ini juga sulit untuk memeriksa satu persatu kemasan dari produk tersebut. "Memang sulit untuk mengatasi penipuan ini. Pemerintah juga sudah lelah untuk mengatasi permasalahan ini . Jadi saat ini masyarakat sudah seharusnya semakin bijak untuk mengantisipasi penipuan ini agar tidak menjadi korban," katanya.
Untuk itu ,dirinya berharap pihak perusahaan yang merasa dirugikan atas adanya penipuan itu harus meninggkatkan pengawasan dan kepada pihak kepolisian untuk dapat segera menuntaskan kasus penipuan ini.
Kepada Mata Telinga.com ,Selasa (29/01/2013) Anto menceritakan, awal mulanya dirinya mendapat undian berhadiah itu dalam kotak teh gelas beberapa hari yang lalu . Di lembaran undian tersebut, tercatat izin undian dikeluarkan oleh PT CS2 Pola Sehat yang beralamat jalan Palmerah Barat no 9 Gelora Jakarta dengan izin dikeluarkan oleh Dirlantas Polda Metro Jaya AKP Suliyanto ,Notaris Gatot Wijanarko SH serta nomor telpon layanan konsumen.
Didalam kupon tersebut juga bertuliskan berdasarkan suat izin penetapan Depsos RI,PT CS2 POLA SEHAT menyatakan kepada siapa yang beruntung mendapatkan kupon berhadiah langsung tanpa diundi dlaam kemasan teh gelas dianggap sah secara hukum dan tidak dapat diganggu gugat. Syarat dan ketentuan yang berlaku,bagi anda yang beruntung segera menghubungi nomer yang yang tertera di telepon ke PT CS2 POLA SEHAT, pada hari senin-sabtu jam 07.30-15.30 WIb (kecuali hari libur). Pemenang hadiah wajib menyelesaiakan biaya adminitrasi untuk pelaporan validasi daerah melalui pihak bank . Hadiah tidak dapat diuangkan atau ditukar dengan bentuk apapun. Setelah menyelesaikan adminitrasi dan pengesahan suat surat selesai ,kendaraan langsung inatar kealkamat pemenenang.
Saat dihubungi nomor telepon 0852 1755 5528 yang tertera di undian tersebut langsung diterima orang yang mengaku bernama Drs Erwin Wijaksana bagian promosi dan pemasaran. Anto diminta untuk menunjukan alamatnya agar hadiahnya langsung dapat diantar kerumah . Selang 15 menit pembicaraan melalui telp ,Anto kemudian di suruh mentransefer uang sebesar Rp 4.7 juta dengan dalih untuk mengurus BPKB kendaraan tersebut.
"Kita disuruh transfer uang sebesar Rp 4.7 juta, katanya untuk mengurus BPKB kendaraan. Saya bilang kenapa tidak kirim dulu mobilnya. Berapapun akan saya bayar, bahkan Rp 10 juta juga saya bayar. Tetapi orang itu malah bilang tidak bisa pak karena kita mau ngurus BPKBnya dulu baru kendaraannya kita antar kerumah bapak . Untuk urusan pajak dan biaya
pengantaran kami yang tanggung dan bapak cukup transfer uang Rp 4,7 juta saja," kata Anto menirukan perkataan Erwin.
Tidak puas dengan jawaban dari orang yang mengaku Erwin tersebut dan mulai curiga, Anto kembali mempertanyakan apakah agen teh gelas tidak ada perwakilannya di Medan ." Erwin bilang tidak ada kantor perwakilan teh gelas di Medan makanya saya disuruh mentranfer uang itu," katanya.
Sementara itu ,Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto saat dihubungi Jurnal Asia melalui selulernya 08164266366 untuk menanyakan kerjasama tersebut tidak menjawab . Begitu juga saat di SMS rikwanto tidak membalas.
Pengamat ekonomi Unimed M Ishak mengatakan, kasus penipuan ini sudah sejak lama terjadi . Dalam kasus ini juga sulit untuk memeriksa satu persatu kemasan dari produk tersebut. "Memang sulit untuk mengatasi penipuan ini. Pemerintah juga sudah lelah untuk mengatasi permasalahan ini . Jadi saat ini masyarakat sudah seharusnya semakin bijak untuk mengantisipasi penipuan ini agar tidak menjadi korban," katanya.
Untuk itu ,dirinya berharap pihak perusahaan yang merasa dirugikan atas adanya penipuan itu harus meninggkatkan pengawasan dan kepada pihak kepolisian untuk dapat segera menuntaskan kasus penipuan ini.
(Ben/Adm)
note :
tidak hanya di Medan tapi hampir di seluruh wilayah mungkin, karena saya juga mengalaminya, untung saya search dulu di mbah google.
agar tidak cepat tertipu, selidiki dulu dengan benar dan teliti.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar